(Ilham dari harapan perjuangan ketika menatap foto Al Hambra yang terpenjara kesepian di bumi Andalusia.)

Monumen duka puncak Teres
tersergam kemerah-merahan
mengamit rindu perpisahan
senandungkan syair menghiris
mengetuk hati pemuda harapan
untuk bangkit membebaskan
mutiara kilauan zaman
di tangan kotor berkurun tertawan.

Aliran Darro sederas derai air mata
biar sinar mentari Granada mendakap mesra
kesayuan menatap menyapa jua
menyebak dada
membakar gelora
semangat dan cita…

Jejalur cahaya di sela jendela Dewan Duta
memancarkan seribu warna nestapa
tembok dan 13 menara
menjulur lambai ke udara
secemas tangan-tangan lemas meronta
minta diangkat dari banjir derita.

Aliran dan pancuran air di Halaman Singa
tak kan mampu menyejuk atmosfera jiwa
juga membasuh aib di muka
kita yang sedang berputih mata.

Sabarlah Al Hambra…
detik bahagia kan berkunjung jua
menemani perjuangan pemuda harapan
adalah Janji yang tak termungkirkan.

Akan datang ketika…
rantai belenggu yang dikalungkan
oleh helah Ferdinand dan Isabella
akan jaya kita putuskan.

Sekalah air matamu…
tiada guna menangis sendu
dalam isak gadis pemalu
kerana perjuangan pembebasan
mendambakan keberanian si JANTAN!

Selama Janji tak tertunai lagi
perjuangan ini tak kan berhenti!


Fikrul Mustanir
Jumaat, 13 Nov 2009.

0 comments:

Post a Comment